DENPASAR, INFONEJANI – Gubernur Bali Wayan Koster menekankan pentingnya Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sebagai pintu gerbang utama pariwisata Bali sekaligus wajah Indonesia di mata dunia. Untuk itu, Koster melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelayanan bandara pada Senin (22/9/2025).
Dalam tinjauannya, Koster menemukan sejumlah kendala yang dianggap mengganggu kenyamanan wisatawan. Antrean panjang di imigrasi, waktu tunggu bagasi yang bisa mencapai 1,5 jam, hingga praktik marketing transportasi yang meresahkan menjadi sorotan utama. “Bandara ini wajahnya Bali, wajahnya Indonesia. Maka pelayanannya harus benar-benar berkualitas,” tegasnya.
Menindaklanjuti evaluasi tersebut, berbagai pihak bergerak cepat melakukan pembenahan. Di bidang keimigrasian, jumlah petugas ditambah dan sistem autogate dioptimalkan, sehingga pemeriksaan paspor kini dapat berlangsung kurang dari satu menit.
Pada layanan bagasi, manajemen bandara menambah personel serta menerapkan sistem double line loading. Target pelayanan pun dipatok, yakni bagasi pertama keluar maksimal 15 menit dan bagasi terakhir tidak lebih dari 30 menit.
Di sisi fasilitas, terminal diperluas, toilet dan konter check-in dipercantik, serta konsep green airport mulai diwujudkan melalui penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Bea Cukai pun menyiapkan jalur khusus bagi penumpang yang belum mengisi formulir deklarasi, guna mempercepat arus kedatangan.
Selain itu, pengelola bandara menertibkan agen transportasi yang kerap mengganggu penumpang, sekaligus memperbanyak papan pengumuman resmi mengenai pungutan wisatawan asing atau Tourist Levy Bali dalam berbagai bahasa, termasuk Mandarin.
Koster menegaskan, langkah perombakan ini merupakan komitmen bersama untuk menghadirkan pariwisata Bali yang lebih berkualitas. “Kami ingin setiap wisatawan merasakan pengalaman terbaik sejak pertama kali menjejakkan kaki di Bali,” pungkasnya.(*)