JEMBRANA, INFONEJANI.COM – Sebuah truk tronton bermuatan semen terperosok ke kebun warga di Jalan Raya Denpasar–Gilimanuk, tepatnya di wilayah Banjar Cempaka, Desa Pangyangan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, pada Minggu (2/11/2025) pagi. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 06.45 Wita ini diduga disebabkan oleh sopir truk yang berusaha menghindari bus yang melaju ugal-ugalan dari arah berlawanan.
Truk dengan nomor polisi N 9751 UN yang dikemudikan Afif Alfian (34), asal Sidoarjo, Jawa Timur, melaju dari arah Gilimanuk menuju Denpasar dengan muatan penuh semen. Saat melintas di jalan lurus yang bergelombang, tiba-tiba muncul sebuah bus tak dikenal dari arah berlawanan yang menyalip kendaraan lain dan mengambil jalur kanan.
Kaget dengan situasi tersebut, sopir truk spontan membanting setir ke kiri untuk menghindari tabrakan. Namun, manuver tersebut membuat kendaraan besar itu keluar jalur dan terperosok ke kebun warga di sisi jalan. Truk juga menabrak tiang provider serta pagar beton milik Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) Desa Pangyangan.
Meski tampak parah, kecelakaan tunggal ini tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka. Bagian depan truk mengalami kerusakan cukup berat, dengan kerugian material diperkirakan mencapai Rp10 juta.
Kapolsek Pekutatan Kompol I Putu Suarmadi membenarkan kejadian tersebut. Ia mengungkapkan bahwa pihak kepolisian bersama warga segera melakukan penanganan di lokasi agar arus lalu lintas tidak terganggu.
“Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun kami mengimbau agar para pengendara lebih berhati-hati, terutama di jalur utama Denpasar–Gilimanuk yang padat dan rawan kecelakaan,” ujar Kompol Suarmadi.
Menurutnya, pihak perusahaan pemilik truk sudah melakukan evakuasi menggunakan mobil derek, dan kondisi arus lalu lintas kini telah kembali normal.
Jalur Denpasar–Gilimanuk memang dikenal sebagai salah satu rute tersibuk di Bali, dilalui kendaraan besar dan bus antarprovinsi setiap harinya. Kondisi jalan yang bergelombang dan menurun di beberapa titik sering kali menjadi penyebab kecelakaan, terlebih jika pengemudi mengemudi dengan kecepatan tinggi atau ceroboh saat menyalip.
Pihak kepolisian pun terus mengingatkan agar pengguna jalan menjaga etika berkendara dan tidak ugal-ugalan, demi keselamatan diri dan pengguna jalan lainnya.(*)
