Peristiwa
Home / Peristiwa / Diduga Kelelahan, Pria Asal Nganjuk Ditemukan Meninggal di Pinggir Jalan Raya Denpasar–Gilimanuk

Diduga Kelelahan, Pria Asal Nganjuk Ditemukan Meninggal di Pinggir Jalan Raya Denpasar–Gilimanuk

Petugas Polsek Selemadeg saat melakukan olah TKP penemuan jenazah di pinggir Jalan Raya Denpasar–Gilimanuk, Desa Antap, Tabanan, Jumat (31/10/2025). (Foto: Istimewa)
Petugas Polsek Selemadeg saat melakukan olah TKP penemuan jenazah di pinggir Jalan Raya Denpasar–Gilimanuk, Desa Antap, Tabanan, Jumat (31/10/2025). (Foto: Istimewa)

TABANAN, INFONEJANI.COM – Warga Desa Antap, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, dikejutkan dengan penemuan seorang pria yang ditemukan meninggal dunia di pinggir Jalan Raya Denpasar–Gilimanuk, tepatnya di Banjar Dinas Soka Kelod, Jumat (31/10/2025) pagi. Korban diketahui bernama Mudi Susilo (46), asal Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh dua warga yang melintas menggunakan sepeda motor sekitar pukul 06.10 Wita. Saat melintas, saksi melihat seorang pengendara sepeda motor Honda Beat warna hitam berpelat DK 3786 FCW terjatuh di pinggir jalan.

Kedua saksi kemudian menghentikan kendaraan mereka dan mencoba menolong. Namun, setelah dicek, korban tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Salah satu saksi segera menghubungi pihak kepolisian untuk melaporkan kejadian tersebut. Tak lama berselang, petugas Polsek Selemadeg tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Dari hasil pemeriksaan dokter di RS Singasana Nyitdah, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Pemeriksaan luar menunjukkan korban meninggal dunia diduga akibat kelelahan atau kecapekan.

Keterangan rekan kerja korban turut memperkuat dugaan tersebut. Diketahui, selama tiga hari terakhir korban terlihat pucat dan tampak lelah, diduga akibat perjalanan jauh saat menawarkan pipa ke sejumlah toko di wilayah Bali.

Pemotor Tewas Terlindas Truk di Jalan Nasional Abiantuwung, Kediri

Korban, Mudi Susilo, lahir di Kediri pada 8 Februari 1979. Ia bekerja sebagai karyawan swasta dan berdomisili di Dusun Bareng Ledok, Desa Bareng, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Saat kejadian, korban tengah berada di Bali untuk urusan pekerjaan.

Kapolsek Selemadeg melalui laporan resminya menyampaikan bahwa keluarga korban menerima peristiwa tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi. Hal itu dituangkan dalam surat pernyataan resmi yang diserahkan kepada pihak kepolisian.

Sementara itu, pihak kepolisian telah mencatat keterangan saksi-saksi, melakukan olah TKP, serta melaporkan hasil temuan kepada pimpinan. Jenazah korban kemudian dibawa ke RS Singasana Nyitdah sebelum dipulangkan ke daerah asalnya.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu menjaga kondisi fisik, terutama bagi mereka yang bekerja dengan mobilitas tinggi di jalan raya.(*)

Generasi Emas Tabanan Harumkan Nama Daerah di Ajang FLS2N, Bertepatan dengan HUT Kota Singasana ke-532